SesKemenKopUKM: Manfaatkan Keperluan Produktif Lewat Pemahaman Literasi Keuangan

0

JAKARTA, jurnal-idn.com – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim menekankan dengan pemahaman literasi keuangan yang tepat, Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan Generasi Z maupun Milenial, dapat memanfaatkan penghasilan yang diperoleh setiap bulan untuk keperluan produktif guna menunjang aktivitas sehari-hari.

“Sekaligus mempersiapkan hari tua sejak dini, agar tidak terjerat masalah keuangan,” tandas SesKemenKopUKM, pada acara Seminar Literasi Keuangan Merdeka Finansial Bersama Bank BJB di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

SesKemenKopUKM mengajak para ASN lebih bijak memanfaatkan potensi keuangan masing-masing dengan cara mengelola pendapatannya. “Jangan sampai besar pasak dari pada tiang,” ungkap Arif.

Menurut SesKemenKopUKM, literasi keuangan merupakan salah satu solusi dan peluang menghadapi berbagai masalah dan tantangan era globalisasi. “Salah satu upaya untuk mendukung peningkatan literasi keuangan adalah melalui edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat,” imbuh SesKemenKopUKM.

Dalam beberapa literatur terkait pengelolaan keuangan, besaran 10% sampai dengan 20% dari penghasilan, dapat disisihkan untuk mempersiapkan masa pensiun. “Tujuannya untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa tua, tanpa membebani anggota keluarga lain,” jelas Arif.

Sebagai ASN, memiliki banyak opsi untuk menempatkan uang pada aset yang dapat berkembang nilainya dan memberikan imbal hasil. “Memilih instrumen tersebut, tindakan kita sudah dapat disebut dengan investasi. Ada banyak instrumen investasi yang tersedia di Indonesia, seperti deposito, obligasi pemerintah, saham, properti dan lain-lain,” tegas SesKemenKopUKM.

“Sharing Tentang Financial Planning”

Pemimpin Unit Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank BJB Herfinia menyebutkan bahwa pihaknya memiliki tugas untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di tengah masyarakat. “Acara seperti ini merupakan sharing tentang financial planning, agar masyarakat memahami bagaimana melakukan perencanaan keuangan,” kata Herfinia.

Ketika literasi keuangan semakin meningkat, lanjut Herfinia, maka pemahaman masyarakat akan perencanaan keuangan juga bisa turut meningkat. “Misalnya, bagaimana mengelola keuangan pribadi untuk biaya anak sekolah, ibadah haji, dan sebagainya,” kata Herfinia.

Herfinia pun mengajak para pegawai untuk menyisihkan sekitar 30% dari pendapatannya, agar bisa dikelola dengan baik guna mewujudkan apa yang diinginkan. “Bank BJB juga sudah lama menyalurkan pembiayaan bagi pelaku UMKM,” ujar Herfinia.

Erwin Tambunan

“Ada banyak instrumen investasi yang tersedia di Indonesia, seperti deposito, obligasi pemerintah, saham, properti dan lain-lain,” tegas SesKemenKopUKM. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-ina.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *