Catatan Sepakbola Piala Eropa 2024
M. Nigara
Wartawan Sepakbola Senior
Jurnal-idn.com – KALAU SAJA, usaha Shin Tae-yong, beberapa waktu lalu berhasil membawa gelandang AC Milan berusia 26 tahun. Kalau saja Ronald Koeman, pelatih tim de oranje tidak ngotot mempertahankannya. Kalau saja Sekjen KNVB ( Koninklijke Nederlandse Voetbalbond), Gijs de Jong, tidak dengan tegas melarang.
Tidak ada Tijani Reijnders, dibarisan timnas Belanda saat melindas Polandia di Volksparkstadion, Hamburg, 2-1. Meski tidak ikut menyumbangkan gol, tapi Tijani tampil luar biasa. Hasil tersebut membuat Belanda untuk sementara memimpin grup D.
Batak-Ambon
STY tidak keliru ketika memutuskan untuk bisa menaturalisasi pemain dengan tinggi badan 185 cm itu. Cerdas, lincah dan tajam dalam mengatur lapangan tengah. Sayangnya, Koeman dan de Jong lebih peka.
Kini tidak mudah untuk mempertahankan pemain-pemain Belanda yang memiliki darah Indonesia. Tahun lalu, masih agak mudah, hanya dengan janji, niat pemain beralih kewarganegaraan bisa terhambat. Tapi, saat ini tidak seperti itu.
Maka Koeman pun tidak hanya memanggil Tijani ke dalam timnas, tapi segera menurunkannya di uji coba. Gayung pun bersambut, Tijani menjawabnya dengan penampilan yang luar biasa.
Tijani Reijnders lahir di kota kecil, Zwolle, Belanda pada 29 Juli 1998. Dia memiliki darah keturunan Indonesia dari sang ibu bernama Angelina Lekatompessy. Luar biasanya bukan hanya ada darah Ambon, tapi juga darah Batak mengalir di sana.
Kepiawainnya bersepakbola, dia peroleh dari garis ayah. Ya, sang ayah, Martin Reijnders, adalah mantan pemain di Belanda, Finlandia dan Amerika Serikat. Seperti beberapa orang tua pemain, sang ayah juga meminta Tijani untuk bettahan di Belanda.
Copy Gakpo
Sementara Cody Gakpo, gelandang serang Liverpool yang memiliki tinggi 193 cm itu, terpilih menjadi man of the macth pada laga itu. Bukan hanya dia mampu menyamakan kedudukan setelah de Oranje tertinggal di menit 16 lewat gol Buksa, Gakpo juga berulang kali mengancam gawang Polandia.
Koeman sesungguhnya mampu menerapkan strategi terbaiknya. Saya dari lebih 80% mengurung, Belanda hanya bisa menghasilkan dua gol.
Gakpo lahir dari pasangan Johnny Gakpo, seorang asli Togo-Ghana dan ibu berkulit putih asal Belanda. Sang ibu adalah pemain rugby profesional untuk Belanda saat masih muda. Tak heran jika keluarga Gakpo sangat erat dan olahraga selalu menjadi bagian terpenting dari keluarga.
Gakpo merupakan produk hasil akademi PSV. Dan debut pertama di tim utama klub pada Februari 2018. Gakpo bermain di timnas Belanda sejak di level U-18 hingga U-21. Dia memulai debut internasional seniornya pada Juni 2021 di Kejuaraan Eropa UEFA 2020.
Cody Gakpo mengakhiri karir PSV-nya dengan 55 gol dari 159 penampilan di semua kompetisi. Hal itu yang membuatnya menjadi incaran klub-klub besar di Eropa pada musim panas 2022.
Dua klub adal Inggris yang paling ngotot: Manchester United dan Liverpool. Namun semua berakhir ketika akhirnya Liverpool menawar £44,3 juta atau setara Rp903 miliar.
Akankah Cody Gakpo bersinar di Piala Eropa kali ini? Kita tunggu saja. Yang pasti, kita kembali disadarkan oleh tim de Oranje ini bahwa dari mana pun seorang pemain betasal, tidak lagi penting. Yang utama, pemain-pemain itu mampu memberikan prestasi terbaik untuk bangsa dan negara di mana pun mereka bermain….
M.Nigara