JAKARTA, jurnal-idn.com – Yayasan BPK Penabur berhasil mencetak hattrick dengan meraih penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan itu diberikan setelah BPK Penabur sukses menggelar Festival Catur Pelajar Nasional 2023 dengan jumlah peserta terbanyak.
Tahun ini, peserta yang ambil bagian di turnamen tersebut mencapai 1.743 pelajar. Dengan jumlah peserta sebanyak itu, BPK Penabur dan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) sebagai penyelenggara turnamen diberi piagam penghargaan oleh MURI atas rekor Kejuaraan Catur Pelajar secara Serentak Peserta Terbanyak (1.743 Pelajar).
Piagam penghargaan bernomor 11449/R.MURI/XII/2023 itu diserahkan pihak MURI kepada BPK Penabur dan SCUA di Galeri MURI di Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2023).
Prestasi ini merupakan ketiga kalinya diraih BPK Penabur dan SCUA yang juga didukung PB Percasi. Dua tahun sebelumnya, rekor MURI dengan peserta terbanyak juga disabetnya. Pada 2021, saat itu masih turnamen catur daring, jumlah peserta mencapai 1.365 pelajar.
Sedangkan pada 2022, peserta yang tercatat di rekor MURI sebanyak 1.393 pelajar. Dengan demikian, BPK Penabur sukses mencetak hattrick atau tiga kali berturut-turut meraih rekor MURI. Pada tahun ini, turnamen catur yang digelar secara onsite atau tatap muka, berlangsung di 4 kota, yaitu Bandar Lampung, Bandung, Cirebon dan Jakarta.
Peserta 1.743 anak berasal dari 13 provinsi di seluruh Indonesia. Adapun tempat pertandingan berada di 6 sekolah, yaitu SMPK Penabur Holis Bandung, SMAK 1 BPK Penabur Bandung, BPK Penabur Cipto Cirebon, BPK Penabur Harapan Indah, SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dan BPK Penabur Bandar Lampung.
Selain mendapatkan hadiah, para juara memperoleh kejutan dari PB Percasi. Mereka akan dikirim mengikuti Kejuaraan Catur ASEAN di Laos pada tahun depan. Sedangkan peraih runner up atau peringkat kedua, dikirim untuk berpartisipasi pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Manado.
Ketua Umum Yayasan BPK Penabur Adri Lazuardi bangga atas pencapaian rekor MURI di Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional 2023. “Prestasi ini adalah buah kerjakeras, dedikasi dan semangat kolaboratif dari seluruh elemen yang terlibat,” kata Adri Lazuardi.
Melatih Karakter
Adri kembali menegaskan bahwa olahraga catur bisa melatih karakter sang atlet. Sebab, mereka akan mengambil keputusan setiap kali membuat langkah dalam permainan.
“Ketika membuat keputusan yang benar, itu akan menjadi karakter yang kuat. Atlet akan diasah untuk menumbuhkan karakter dan diharapkan bisa mencapai karakter yang baik karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” ungkapnya.
Mengenai apakah tahun depan akan digelar kembali turnamen dengan peserta jauh lebih banyak, Adri akan melihat peluangnya akan seperti apa. Pihaknya juga mempertimbangkan bagaimana jika turnamen menghadirkan pecatur pelajar dari luar negeri supaya persaingan semakin berkualitas. Untuk masalah ini, Penabur akan selalu berdiskusi dengan PB Percasi dan juga SCUA.
Sedangkan terkait pelajar BPK Penabur yang jadi juara dan akan mengikuti kejuaraan di Laos, mereka ada yang diasah melalui kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) catur, ada juga yang sudah mempersiapkan diri secara mandiri dengan pelatih masing-masing.
Untuk persiapan, sebagian besar punya pelatih khusus dari SCUA dan juga ekskul. Saya berharap, mereka nanti bisa meraih prestasi di Laos dan Manado,” tutur Adri.
Sementara itu, Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya memberikan komentar terkait penghargaan MURI yang diberikan atas suksesnya Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional 2023.
“Saya melihat ini sebagai momentum bersejarah yang patut dicatat dan diwariskan, karena menjadi inspirasi bagi perkembangan pendidikan di Indonesia yang utuh dan menyeluruh untuk mengasah dan membangun karakter serta kompetensi para generasi muda harapan bangsa,” ujar Eka.
Anto
Piagam bernomor 11449/R.MURI/XII/2023 diserahkan pihak MURI kepada BPK Penabur dan SCUA di Galeri MURI di Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat. Foto: Humas.