JAKARTA, jurnal-idn.com – Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan (DPP) Asosiasi Profesi Perkoperasian Indonesia (APPI) berkomitmen dan siap mendukung pemerintah pengembangan koperasi nasional.
Ketua Umum APPI Muhammad Taufiq mengatakan koperasi harus mampu merasionalkan perekonomian dengan mempersingkat jalan produksi ke konsumsi. Sehingga koperasi bisa menjadi senjata persekutuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil.
Koperasi Indonesia sejak memasuki milenium baru, bergeser orientasinya ke sektor jasa keuangan. Yakni, usaha simpan pinjam. Akibatnya konsentrasi perkembangan koperasi lebih terfokus pada sektor keuangan. Kondisi ini menjadikan kemajuan koperasi tidak lagi seimbang dan penuh dengan risiko, sehingga muncul kasus koperasi yang bermasalah.
“Kehadiran koperasi sektor riil saat ini masih ada yang kurang berkembang. Liberalisasi yang semakin liar, telah merusak sendi-sendi koperasi di sektor riil dan menggerus kepercayaan masyarakat kepada koperasi,” kata Muhammad Taufiq pada acara peringatan Hari Koperasi (Harkop) Ke 77, Jumat (12/7/2024).
Taufiq juga menyoroti banyak anggota hingga pengurus koperasi yang tidak menjunjung nilai etika berkoperasi yaitu kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian kepada pihak lain.
Menurutnya nilai-nilai etika tersebut sangat penting untuk mengembalikan marwah koperasi. Selain itu, pendidikan sebagai salah satu prinsip dalam berkoperasi tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Akibatnya anggota koperasi banyak yang tidak mengerti hak dan kewajibannya saat berkoperasi.
“Banyak pengurus dan pengelola yang tidak memahami memberikan pelayanan kepada para anggotanya. Oleh karena itu pendidikan mengenai jatidiri koperasi baik bagi anggota, pengurus dan pengelola koperasi mutlak diperlukan,” tegas Taufiq.
Perlu Terus Diperjuangkan
Sebagai upaya mengembalikan marwah kehidupan koperasi agar dapat berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian, pembenahan di berbagai sektor koperasi perlu terus diperjuangkan. Ada beberapa aspek yang menjadi prioritas pembenahan koperasi, yaitu penguatan jatidiri koperasi baik di tingkat anggota hingga pengurus koperasi.
Kemudian membangun kembali secara sistematis dan daya saing koperasi di sektor rill hingga pembenahan dan perkuatan organisasi gerakan koperasi. Gerakan Koperasi juga perlu membangun kembali lembaga-lembaga pendidikan perkoperasian yang dikelola secara profesional. Yang terakhir adalah kehadiran negara dalam porsi yang tepat untuk memberdayakan koperasi.
APPI sebagai wadah yang sangat strategis dari para pemangku kepentingan dan profesional di sektor Perkoperasian siap memberi dukungan untuk melakukan pembenahan itu. APPI juga bertekad untuk memfasilitasi berbagai pelatihan dan pendidikan perkoperasian di Indonesia.
“Kami siap memfasilitasi pengembangan jejaring baik sesama koperasi maupun antara koperasi dengan entitas lainnya. APPI juga siap meningkatkan kompetensi organisasi koperasi dan siap membantu koperasi melakukan inovasi hingga penerapan teknologi yang berorientasi penguatan daya saing,” tutur Taufiq.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
“Kami siap memfasilitasi pengembangan jejaring baik sesama koperasi maupun antara koperasi dengan entitas lainnya,” ujar Taufiq (kanan). Foto: KemenKopUKM.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-ina.com