CIBINONG, jurnal-idn.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjajaki peluang kerjasama untuk komersialisasi hasil riset dan inovasi sehingga dapat menjadi sumber ekonomi baru.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan bahwa sebagian besar pelaku usaha di Indonesia khususnya di sektor UMKM, didirikan bukan berdasarkan hasil riset atau inovasi. Sehingga kegiatan usahanya cenderung sulit berkembang optimal.
Oleh karena itu sudah saatnya UMKM dan dunia usaha dapat menjalankan bisnisnya dengan didasarkan pada hasil riset. BRIN sebagai lembaga resmi pemerintah dinilai memiliki banyak hasil riset yang berpotensi untuk dilanjutkan ke tahap implementasi di dunia usaha.
“Kami ingin kerjasama dengan BRIN untuk mengomersialisasi hasil riset. Saya ditugaskan Presiden supaya ada terobosan di bidang ekonomi. Jadi kalau hasil riset ini bisa dikomersialisasi kita sudah punya ekosistemnya, sehingga kita tinggal menghubungkannya,” kata Menteri pada kunjungannya ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong Bogor, Jumat (19/7/2024).
Turut mendampingi kunjungan tersebut, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dan Plt Deputi UKM KemenKopUKM Temmy Satya Permana.
Menteri mengatakan, selama ini ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang oleh industri manufaktur yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan sawit. Padahal masih banyak sumber daya lain yang potensial untuk digarap dan dikembangkan sebagai sumber ekonomi baru.
Masalah lainnya, inovasi teknologi digital dari para startup lebih dominan menyasar untuk kebutuhan pembayaran (payment) dan e-commerce. Padahal diperlukan terobosan untuk menyediakan perangkat teknologi yang dapat memfasilitasi sektor produksi berupa pertanian, perikanan dan perkebunan. Hal ini terjadi karena mayoritas startup lahir tidak didasarkan dari hasil riset yang mendalam.
“Oleh karena itu, kami sedang menyiapkan beberapa startup yang diinkubasi secara khusus untuk mulai mengoptimalkan teknologi agar mendukung pengembangan UMKM di sektor produksi,” ujar Teten Masduki.
Dia berharap UMKM dan startup di Indonesia dapat mereplikasi ekosistem bisnis UMKM di Korea, Jepang, Belanda dan Australia yang didasarkan pada hasil riset sehingga mampu menciptakan sumber ekonomi baru. Dia juga berharap agar pengembangan bisnis yang dilakukan dapat mengoptimalkan sumber daya dan potensi di masing-masing wilayah.
“Bahan Baku Lokal”
“Saya optimistis kalau kita bisa mengolah produk berbasis bahan baku lokal kita bisa memiliki keunggulan dan mampu kompetitif. Untuk itu kita perlu berkolaborasi dengan BRIN,” jelas Teten.
Sementara itu Kepala BRIN L.T. Handoko menyambut baik inisiatif MenKopUKM bersama-sama memanfaatkan hasil riset dan inovasi untuk mendukung pengembangan UMKM, startup dan wirausaha nasional. BRIN siap menjalin sinergi dengan KemenKopUKM untuk mengoptimalkan fasilitas yang dimilikinya sebagai pusat penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) bagi pelaku usaha.
“Kami berharap KemenKopUKM bisa turut memanfaatkan fasilitas yang kami miliki. Kami juga mengundang para mitra dari pelaku usaha untuk hadir di sini termasuk mengundang investasi asing mau datang ke sini bukan untuk berjualan formulanya tapi menjadikan tempat kami sebagai pusat R&D,” terang Handoko.
KST Soekarno diklaim sangat cocok untuk tempat pengembangan startup dan kewirausahaan nasional karena memiliki fasilitas yang modern. KST ini dilengkapi laboratorium dan fasilitas penelitian canggih yang dapat digunakan untuk pengembangan uji produk.
KST Soekarno juga siap memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan dan hibah riset. Bahkan KST Soekarno ini juga memiliki akses terhadap sumber daya dan jaringan yang sangat luas sehingga memungkinkan bagi UMKM, startup dan wirausaha untuk berkembang.
“Kawasan kami ini memiliki berbagai fasilitas untuk pengujian produk. Semoga hari ini bisa menjadi awal yang baik bagi kita untuk bersama -sama menjalin kemitraan,” tukas Handoko.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Menurut MenKopUKM Teten Masduki, saatnya UMKM dan dunia usaha dapat menjalankan bisnisnya dengan didasarkan pada hasil riset. Foto: KemenKopUKM.
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com