JAKARTA, jurnal-idn.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023 sebagai upaya mempromosikan produk unggulan Indonesia sekaligus memperluas peluang pasar ekspor UKM ke luar negeri.
TEI ke-38 2023 mengangkat tema Sustainable Trade for Global Economic Resilience. Acara ini diharapkan menjadi titik balik bagi geliat ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. KemenKopUKM memfasilitasi 22 UKM untuk ikut serta berpameran yang terdiri dari 2 UKM kategori furnitur dan homedecor, 9 UKM personal care dan wellness serta 11 UKM di bidang makanan dan minuman.
KemenKopUKM juga memfasilitasi merek kolektif MyNyale yang menampilkan produk unggulan dari Lombok yang juga merupakan hasil kerjasama dengan United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) dan Kementerian Perdagangan.
Sekretaris Deputi Bidang UKM, KemenKopUKM, Koko Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/10/2923), mengatakan MyNyale merupakan brand yang mewadahi 12 koperasi dan UKM. Mereka tergabung dalam merek kolektif yang bertujuan menjangkau pasar global dan mempromosikan keberlanjutan SDGs 2030. Salah satunya Koperasi Gumi Nyale dengan produk wastra, aksesori dan produk pangan pertanian.
MyNyale meramaikan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023. TEI ini merupakan pameran yang mengangkat produk unggulan Indonesia sebagai upaya untuk memperluas peluang pasar ekspor UKM ke luar negeri.
“Kehadiran MyNyale di TEI membawa perspektif baru bagi produk-produk buatan lokal Lombok dengan menerapkan praktek-praktek pengembangan produk berkelanjutan yang diakui secara internasional untuk direplikasi di seluruh Indonesia,” kata Koko.
Selain itu, pelaku UKM berkesempatan bertemu calon pembeli internasional yang berasal dari berbagai negara di antaranta India, Malaysia, Tiongkok, Australia, Brazil dan masih banyak yang lain. Tercatat sebanyak 5.600 calon pembeli internasional dari 100 negara hadir pada (TEI) tahun ini. Pameran TEI digelar pada 18-22 Oktober 2023 berlokasi di Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten.
Secara Daring
Pameran TEI 2023 juga dilaksanakan secara daring berbasis e-catalogue pada 18 Oktober – 18 Desember 2023.
Lilik Triyanto, National Agrifood Value Chain Specialist UNIDO menyebutkan banyak pengunjung yang terdiri dari pengusaha, wirausahawan dan eksportir hadir di stand MyNyale. Mereka menunjukkan ketertarikannya untuk mendiskusikan potensi kolaborasi, terutama untuk produk-produk seperti makanan, tekstil dan perhiasan yang dapat ditargetkan bagi pasar ekspor.
“Salah satu pengusaha dari Chili sangat terkesan dengan produk MyNyale, terutama tekstil tenun yang dibuat dari serat eceng gondok. Dia menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika bertanya tentang proses produksi dan meminta video yang menunjukkan cara pembuatannya. Jelas sekali bahwa mereka sangat tertarik dengan produk kami,” tuturnya.
Dalam kegiatan TEI 2023 juga dilakukan penandatanganan Technical Arrangement antara Swisscontact, KemenKopUKM, serta Kadin Swiss yang merupakan kerjasama Pengembangan Kapasitas bagi Layanan Promosi Ekspor.
Kerjasama mencakup upaya meningkatkan layanan promosi ekspor kepada perusahaan yang siap ekspor, memberikan akses yang lebih baik kepada perusahaan-perusahaan ini dengan fokus kuat pada target pasar Swiss dan Eropa.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Buyer mancanegara atau calon pembeli luar negeri sangat tertarik terhadap produk yang ditawarkan di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023. Foto: KemenKopUKM.