BALI, jurnal-idn.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan kolaborasi program Entrepreneur Hub dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama berbagai peguruan tinggi di Indonesia untuk menjadikan kampus sebagai pabrik wirausaha.
Hal ini dikatakan MenKopUKM sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju. “Untuk menjadi negara maju, minimal harus punya entrepreneur 4%. Negara maju rata-rata 12% sementara kita baru mencapai 3,47%. Maka kami merancang program dengan perguruan tinggi agar kampus bisa menjadi pabrik entrepreneur.”
“Salah satunya di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas). Jadi nanti terkoneksi dengan enabler, pembiayaan dan sebagainya yang membuat mahasiswa kalau mau punya bisnis, asal ide bagus, dia akan mudah menjadi wirausaha,” kata MenKopUKM pada acara Entrepreneur Hub bertajuk Wirausaha Mudah di Undiknas, Bali, Jumat (13/10/2023).
Menteri mengatakan, pada saat ini para mahasiswa dapat memilih untuk menjadi wirausaha dengan mudah. Selama dia memiliki rencana bisnis, kampus akan membimbing mahasiswa tersebut untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika lulus, mahasiswa akan siap menjadi seorang pebisnis andal.
“Selama 4 tahun di kampus, mahasiswa akan dibimbing dan akan kita bangun inkubasinya sehingga ketika lulus menjadi pebisnis. Di Korea Selatan dan Jepang begitu sistemnya. Jadi anak muda yang penting punya bisnis. Tapi harus berbasis inovasi dan teknologi,” ucap Teten Masduki.
Perkembangan teknologi yang masif menjadi keuntungan bagi para mahasiswa. Namun, hal ini juga akan menjadi tantangan jika tidak dapat dikelola dengan baik. Maka dari itu, Teten berharap mahasiswa bisa mengembangkan ide bisnis yang berbasis inovasi dan teknologi. Ditegaskan bahwa program Entrepreneur Hub telah berhasil menghadirkan 500 startup yang digagas para anak muda.
“Ada 500 Startup”
“Sudah ada 500 startup dari anak muda yang terhubung lewat Entrepreneur Hub ini. Kita pernah bawa ke Korea Selatan, Jepang dan Australia banyak investor berminat. Jadi ayo buat bisnis dan kita hubungkan dengan investor. Kami juga telah bekerjasama dengan Kementerian yang membidangi UKM di Korea Selatan untuk mempermudah calon wirausaha Indonesia,” ucapnya.
Rektor Undiknas Prof. Nyoman Sri Subawa menegaskan bahwa pengembangan mahasiswa sebagai entrepreneur selaras dengan upaya untuk membangun dan mengembangkan UMKM melalui penciptaan wirausaha berbasis inovasi dan teknologi di Indonesia.
“Kegiatan ini sangat tepat dan Undiknas menyediakan diri sebagai tempat literasi digital entrepreneur. Sebanyak 500 mahasiswa hadir di sini, maka potensial untuk menumbuhkan entrepreneur,” ujarnya.
Dia menambahkan, Indonesia sebagai negara yang besar harus siap untuk bersaing dengan negara lain. Menurutnya generasi muda Indonesia harus mampu menguasai teknologi dan menciptakan produk unggulan yang punya karakteristik khas.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Ajakan MenKopUKM Teten Masduki berwirausaha dengan insentif permodalan akses mudah. Foto: KemenKopUKM.