JAKARTA, jurnal-idn.com – “Kuncinya aman dan sejuk itu, TNI–Polri netral. Saya yakin masyarakatpun enggak mau mengganggu, kalau TNI-Polri netral. Saya yakin mereka akan berfikir sepuluh kali untuk mengganggu jalannya Pemilu, dia pasti akan melihat TNI-nya bagaimana, Polri-nya bagaimana. Kalau TNI-Polri mulai goyang sana, goyang sini, masyarakat ikut juga nanti. Yang ingin mengganggu banyak, yang ingin netralitas TNI–Polri bubar, juga banyak, maka kuncinya adalah netralitas, soliditas”.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. didampingi Asops Panglima TNI dan Kapuspen TNI saat memberi materi pada acara Apel Kasatwil Tahun 2023, dengan tema “Penguatan Kepemimpinan Polri Yang Presisi Guna Mengamankan Tahapan Pemilu dan Agenda Nasional Tahun 2024 Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Maju,” yang berlangsung di Gedung The Ritz Carlton Jakarta Mega Kuningan, Jakarta selatan, Rabu (1/11/2023).
Panglima TNI mengatakan, bahwa TNI berpedoman pada Peraturan Perundang-Undangan seperti yang diamanatkan Undang-Undang RI No. 34 tahun 2004 di mana salah satu Tugas Pokok TNI adalah membantu tugas Pemerintah di daerah dan membantu Polri dalam rangka tugas Kamtibmas. TNI harus bersikap netral sesuai UU RI No. 34 tahun 2004, UU RI No. 10 tahun 2016 dan UU RI No.7 tahun 2017.
Panglima TNI berharap kepada jajaran TNI–Polri untuk bekerjasama, saling berkomunikasi, solid dan kompak dari tingkat pejabat atas sampai ke tingkat paling bawah di lapangan. “Para Satkowil ini tentunya bersinergi bagaimana yang baik, solid sesuai dengan tanggung jawabnya tentunya. Saling menghargai, saling menghormati, tentunya kita memiliki tugas pokok dan wewenang masing-masing, sehingga saya yakin di daerah sudah solid semuanya, sudah sinergi, tolong dipertahankan, apalagi di Satkowil. Sering-seringlah berkomunikasi, berkoordinasi, karena tidak bisa sinergitas TNI-Polri itu hanya di pampang di baliho saja,” ucap Panglima TNI.
“Harus Selalu Bergandengan”
Selanjutnya Panglima TNI mengatakan,“Pemimpin di wilayah, Kapolda dengan Pangdam, Kapolres dan Dandim, Kapolsek dan Danramil harus selalu bergandengan, selalu bersama-sama, biar Prajurit yang melihat sungkan akan berbuat yang tidak benar. Karena pemimpinnya sudah bersatu, masa anak buahnya mau bertikai, tidak mungkin. Maka tunjukan dulu para pemimpinnya jalin terus komunikasi dan koordinasi dan saya sudah perintahkan kepada seluruh jajaran baik TNI AD, TNI AL, TNI AU jalin terus, karena inilah kekuatan negara kita, inilah yang membuat kita kuat, apabila TNI-Polri kuat,” sambungnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan terkait nasib di masa depan, pangkat dan jabatan, semuanya sudah ada yang ngatur. “Itu sudah diatur Tuhan, sudah ada garis tangannya tidak usah neko-neko, pangkat, jabatan kesejahteraan serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa. Yang penting kita kerja dengan baik sesuai porsi masing-masing, rejeki datang sendiri,” pungkasnya.
Turut hadir Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, para Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia dan para undangan.
#tnipatriotnkri
#nkrihargamati
#tnikuatrakyatbermatabat
Puspen TNI – Abdi Jaya
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono: Yang ingin mengganggu banyak, yang ingin netralitas TNI–Polri bubar, juga banyak. Maka kuncinya adalah netralitas, soliditas. Foto: Puspen TNI.
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com