JAKARTA, jurnal-idn.com – Kompetisi tenis kategori remaja Pigeon Teens West Tennis Academy (WTA) series 2023 pada 11-12 November diselenggarakan dengan format seri kompetisi di lapangan Tenis ACS Jakarta, Jalan Bantar Jati, Setu, Cilangkap, Jakarta Timur.
Head of West Tennis Academy (WTA) Wynne Prakusa. menjelaskan peserta kompetisi terdiri dari kategori putra dan putri U10, U12, U14, dan U18. Kompetisi disponsori Pigeon Teens ini menyiapkan hadiah Rp 60 juta yang terdiri dari raket, tas olahraga, senar, produk sponsor serta uang pembinaan.
“Turnamen series diselenggarakan di Jakarta, Temangung dan Yogyakarta. Pemain yang mengumpulkan poin paling banyak selama kompetisi akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding di putaran final Master Pigeon WTA Series 2023,” papar Wynne.
“Dari rangkaian series itu, turnament ada 8 series, nanti kita akan kumpulkan enam pemain terbaik tiap kategori, kemudian akan berkompetisi di Master Pigeon WTA Series 2023,” lanjutnya.
“Dari rangkaian series itu, turnament ada 8 series, nanti kita akan kumpulkan enam pemain terbaik tiap kategori, kemudian akan berkompetisi di Master Pigeon WTA Series 2023,” lanjutnya.
Direktur Utama PT Multi Indocitra perusahaan produsen merek dagang Pigeon, Anthony Honoris mengatakan pihaknya baru tahun ini bekerjasama dan ingin bekerja sama dengan West Tennis Academy untuk menyelenggarakan turnamen tenis remaja hingga beberapa tahun ke depan.
Dilakukan Tiga Tahun
Dikatakan, sangat disayangkan apabila turnamen tenis untuk mencari bibit-bibit atlet tenis baru ini hanya diselenggarakan dalam satu tahun. Dia menginginkan agar penyelenggaraan turnamen tenis junior ini bisa dilakukan tiga tahun.
Pada kesempatan tersebut, Pigeon juga memperkenalkan produk terbarunya yaitu Pigeon Teens Everyday Sunscreen yang bisa digunakan para peserta turnamen tenis berkompetisi.
Adanya kerja sama dengan Pigeon Teens ini membuat Wynne merasa antusias karena membawa dampak yang positif untuk semua atlet dan keluarga yang terlibat dalam event tournament series ini.
“Visi misi kami memang ingin mencari bibit baru di tenis. Kenapa pertandingan harus terus ada ingin Indonesia, karena dalam 5-10 tahun ke depan bisa melahirkan atlet tenis profesional yang bisa mengharumkan nama bangsa,” pungkas Wynne Prakusya yang juga merupakan mantan atlet tenis profesional.
Anto
Head of West Tennis Academy (WTA), Wynne Prakusya bersama Direktur Utama PT Multi Indocitra, Anthony Honoris. Foto: Humas.