Miliki Ekosistem Paling Dinamis di Asia Tenggara, Segudang Tantangan Startup Indonesia

0

JAKARTA, jurnal-idn.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKipUKM) mengidentifikasi beberapa tantangan besar yang harus dihadapi oleh startup di Indonesia di antaranya kendala akses ke pasar global dan kapasitas serta skalabilitas.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menegaskan startup Indonesia harus mampu menembus batas-batas nasional untuk bersaing di tingkat internasional. Hal tersebut sering kali memerlukan strategi khusus dan jaringan yang luas untuk berhasil mengakses dan bersaing di pasar global.

Namun, perjalanan menuju pencapaian tersebut tidak tanpa hambatan. Teten Masduki mengidentifikasi beberapa tantangan besar yang harus dihadapi oleh startup di Indonesia.

Tantangan pertama adalah kendala akses ke pasar global. MenKopUKM menjelaskan, startup Indonesia harus mampu menembus batas-batas nasional untuk bersaing di tingkat internasional. Hal tersebut sering kali memerlukan strategi khusus dan jaringan yang luas untuk berhasil mengakses dan bersaing di pasar global.

Tantangan kedua berkaitan dengan kapasitas dan skalabilitas. Teten menekankan startup harus memperkuat kemampuan internal mereka dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memperluas operasionalnya. Meningkatkan kapasitas ini penting untuk pertumbuhan yang tidak hanya terbatas pada skala lokal tetapi juga untuk bersaing secara global. Tanpa peningkatan kapasitas dan skalabilitas yang memadai, ekspansi ke pasar internasional akan menjadi sulit.

“Jadi kita tadi menyampaikan, start up ini betul-betul kita harapkan memang menjadi entrepreneur kelas dunia dan melahirkan ekonomi baru. Untuk itu, ini bukan perjalanan yang gampang, yang mudah. Kita mencatat ada sejumlah tantangan besar yang perlu dihadapi,” kata Teten saat menghadiri Sharing Session Start Up Go Global 2024 di Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Memiliki Peluang Besar

Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, startup Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan ekonomi negara. Upaya untuk mengatasi hambatan ini akan menjadi kunci bagi startup Indonesia mencapai kesuksesan global dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap ekonomi nasional.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem startup paling dinamis di Asia Tenggara. Kini Indonesia memiliki lebih dari 2.500 startup aktif yang beroperasi di seluruh negeri.

Pada tahun 2023, startup-startup ini memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional, menyumbang lebih dari USS80 miliar atau sekitar Rp1.227 triliun (kurs Rp15.340). Angka ini diproyeksikan akan meningkat hingga USS130 miliar atau sekitar Rp1.994 triliun pada tahun 2025. Diharapkan, startup-startup ini akan melahirkan wirausahawan kelas dunia dan menciptakan jenis ekonomi baru yang inovatif.

“Indonesia sendiri menjadi rumah bagi lebih dari 2.500 startup aktif, menjadikannya salah satu ekosistem paling dinamis di Asia Tenggara dengan kontribusi sektor ekonomi digital Indonesia sangat signifikan,” terang Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin (16/9/2024).

AYRP – FR

“Jadi kita tadi menyampaikan, start up ini betul-betul kita harapkan memang menjadi entrepreneur kelas dunia dan melahirkan ekonomi baru,” ujar Teten. Foto: KemenKopUKM.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *