Apriyani/Siti Fadia Runner-up Kejuaraan Dunia BWF

KOPENHAGEN, jurnal-idn.com – Ganda putri terbaik Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyerah dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada partai final Kejuaraan Dunia 2023 di Royal Arena, Copenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023) malam.

Perjuangan Apri/Fadia untuk menciptakan rekor sebagai ganda putri Indonesia pertama yang menjuarai Kejuaraan Dunia BWF pupus di tangan pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak final. Duet terbaik ganda putri Indonesia itu dipaksa tunduk dua game langsung 21-16, 21-12, sebagaimana laporan BWF menyebutkan di laman resminya.

Meski sebagai runner-up, Apri/Fadia juga mencatatkan rekor sebagai ganda putri Indonesia ketiga yang menyabet medali perak Kejuaraan Dunia, setelah pasangan Verawaty Fadjri/Imelda Wiguna (1980) dan Finarsih/Lili Tampi (1995).

“Hari ini lawan sangat mempersiapkan pola permainan dengan baik. Mulai dari servis pertama sampai delapan pukulan, sangat fokus untuk bisa dapat poin. Kami seolah-olah dihabisi di bawah delapan pukulan. Nggak pernah lepas,” ujar Apriyani.

“Terima kasih ke Fadia yang sudah bermain luar biasa hari ini. Lawan hari ini kuat banget. Kami harus belajar dari mereka. Tidak pernah capek dan terus bermain menekan. Itu yang harus dipelajari dari lawan, bagaimana fokus dan yakin dari awal,” tambahnya.

“Kami Bersyukur”

Meski begitu Apriyani bersyukur tampil sampai final. “Kami bersyukur, bangga dengan performa hari ini. Dapat medali perak di Kejuaraan Dunia. Ini semua buah dari kesabaran dan latihan yang kita lakukan,” tuturnya

“Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan pertandingan, meski hasilnya belum juara. Hasil ini merupakan pembelajaran bagi saya untuk ke depannya,” timpal Siti Fadia.

Menurutnya prestasi ini di luar dugaan.”Tak menyangka dapat medali perak dari Kejuaraan Dunia. Ini merupakan hasil dan proses serta usaha dan kesabaran kita. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.

“Terima kasib pendukung Indonesia yang terus mensupport kami. Mereka terus mendukung meski kami ketinggalan poin. Kami senang dan terima kasih buat pendujung Indonesia,”tuturnya.

“Kita akui, lawan dari hawanya sudah dapat dari awal. Ini pelajaran bagi saya. Mereka begitu fokus untuk mengalahkan kami. Prestasi ini juga saya persembahkan ke kakek yang meninggal dunia sebelum Jepang Open. Kakek sangat menunggu saya naik podium. Prestasi ini saya persembahkan untuk kakek di surga,” pungkasnya.

Anto

Pasangan Apri/Fadia juara kedua setelah kalah dari Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) pada partai final Kejuaraan Dunia 2023 di Royal Arena, Copenhagen, Denmark. Foto: Humas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *